ASAS-ASAS KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

ASAS-ASAS KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendahuluan

Kurikulum dewasa ini semakin berkembangnya zaman maka semakin berkembang pula kurikulumnya. Dan juga pengaruh seiring majunya teknologi yang disesuaikan dengan keadaan sekarang ini. Kurikulum pendidikan islam semakin berkembang meluas karena sudah masuk pada kurikulum nasional. William B. Ragan, sebagai dikutip S. Nasution, berpendapat bahwa kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan disekolah. S. Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum. Diantaranya : pertama, kurikulum sebagai produk (sebagai hasil pengambangan kurikulum), kedua, sebagai program( alat yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan), ketiga , kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari oleh siswa (sikap, keterampilan tertentu), dan keempat, kurikulum sebagai pengalaman siswa.[1]

Dan pada saat ini dalam kaitannya dengan mata pelajaran tersebut, kurikulum yang dikembangkan saat ini(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan) tentang mata pelajaran sejarah ternyata masih terdapat kekurangan. Padahal secara konseptual kurikulum tersebut merupakan kerangkaacuan dalam sebuah pendidikan. Salah satu hal yang tidak dapat dihindarkan dari sebuah kurikulum, adalah tak bisa lepasnya kurikulum dari hal yang berbau politis. Seperti yang dituturkan oleh Said Hamid Hasan dalam Sejarah dalam Keberagaman (2008), bahwa kurikulum tidak mungkin menjadi kebijakan apa bila tidak mendapat dukungan politik. Hasan menilai bahwa kurikulum merupakan suatu kebijakan publik karena kurikulum yang dinyatakan berdampak pada sebagian besar masyarakat, menyangkut biaya yang dikeluarkan pemerintah dan masyarakat, dan memiliki keterikatan dengan kehidupan masyarakat yang dilayani oleh kurikulum.[2]

B. Rumusan Masalah

1. Apa Hakikat Pengembangan Kurikulum ?

2. Apasaja Asas-asas Kurikulum Pendidikan Agama Islam ?

C. Pembahasan

1. Hakikat Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan dan Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan dan proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran.

Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan yang termutakhir adalah kurikulum 2006 yang juga disebut KTSP. Akan tetapi pengembangan kurikulum, jika kita lihat dilapangan khususnya di desa, maka akan terdengar statement bahwa kurikulum 2006 (KBK) belum dipahami sepenuhnya, sudah muncul kurikulum baru (yakni KTSP). Hal ini sebuah realitas yang tak bisa kita ingkari.

Layaknya membangun sebuah gedung, maka menyusun sebuah kurikulum juga harus didasarkan pada fondasi yang kuat. Kesalahan menentukan dan menyusun kurikulum berarti kesalahan dalam menentukan kebijakan dan implementasi pendidikan.
Pengembangan kurikulum pada hakikatnya proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari sertabagaimana cara mempelajrinya.

Namun demikian, persoalan mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta bagaimana cara belajar siswa bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan menentukan tujuan erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat. Persoalan inilah yang kemudian membawa kita pada persoalan menentukan hal-hal yang mendasar dalam proses pengembangan kurikulum yang kemudian kita namakan asas-asas atau landasan pengembangan kurikulum.

2. Asas-asas Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Menurut Muh.al-Thoumy al Syaibany, mengemukakan bahwa asas-asas umum yang menjadi landasan pembentukan kurikulum dalam PAI adalah :

a. Asas Agama

Seluruh sistem yang ada dalam masyarakat Islam, termasuk sistem pendidikannya harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada ajaran Islam yamg meliputi Akidah, Ibadah, dan hubungan masyarakat. Hal ini bermakna bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber yaitu Al-Qur'an dan Sunnah.

b. Asas Falsafah

Dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan Islam, dengan dasar filosifis, sehingga susunan kurikulum PAI mengandung suatu kebenaran, terutama dari nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.

c. Asas Psikologis

Asas ini memberi arti bahwa kurikulum PAI hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik.

d. Asas Sosial

Pembentukan kurikulum PAI haris mengacu kearah realisasi individu dalam masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar out put yang dihasilkan PAI adalah manusia-manusia yang mampu mengambil peran dalam masyarakat dan zamannya.[3]

Di Indonesia, penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai landasan filosofis negara. Menurut Nasution, filsafat besar manfaatnya bagi kurikulum, yakni:

1) Filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing. Sekolah ialah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak menjadi manusia dan warga negara yang dicita-citakan oleh masyarakat itu. Jadi, filsafat menentukan tujuan pendidikan.

2) Dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai, manusia yang bagaimana yang harus dibentuk.

3) Filsafat juga menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan itu.

4) Filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak lepas-lepas. Dengan demikian terdapat kontinuitas dalam perkembangan anak.

5) Tujuan pendidikan memberikan petunjuk apa yang harus dinilai dan hingga mana tujuan itu telah tercapai.

6) Tujuan pendidikan memberi motivasi dalam proses belajar-mengajar, bila jelas diketahui apa yang ingin dicapai.

Jadi, berdasarkan berbagai pendapat yang dikemukakan para pakar, asas-asas kurikulum PAI dilihat dari berbagai aspek yakni :

a) Asas Agama

Sesuai dengan acuan dan pegangan pokok seluruh umat Islam bahwa sumber dari segala sumber yang berlaku adalah dari Al-quran dan Sunnah, yang didalamnya sudah terangkum berbagai aspek yang dibutuhkan untuk membuat dasar pendidikan, termasuk kurikulum PAI mengambil acuan dari Al-quran yang menjadi Kalamullah.

b) Asas Filosofis

Diatas telah diungkapkan bahwa filsafat banyak memberi pengaruh pada kurikulum, menentukan sejauh mana tujuan kurikulum yang menjadi kerangka acuan akan diraih dengan maksimal. Filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan.

c) Asas Psikologis

Pendidikan sangat berhubungan dengan kejiwaan manusia, ilmu jiwa manusia berpengaruh juga dalam kegiatan belajar. Karena belajar merupakan aktivitas seseorang untuk mentransformasikan ilmu (apakah ia dewasa atau anak-anak), dan kita ketahui bersama bahwa belajar itu ternyata suatu proses yang pelik dan kompleks, timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak memberikan gambaran tentang keseluruhan proses belajar. Jadi, yang mencakup segala gejala belajar dari yang sederhana sampai yang paling pelik. Dengan demikian, teori belajar dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan kurikulum.

Pentingnya penguasaan psikologi belajar dalam pengembangan kurikulum antara lain diperlukan dalam hal:

a) Seleksi dan organisasi bahan pelajaran

b) menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi

c) merencanakan kondisi belajar yang optimal agar tujuan belajar tercapai.

d) Asas Sosial Budaya

Dalam lingkungan sosial dapat memberikan hasil yang baik dan dapat menyesuaikan diri pada masyarakat. Keluaran yang didapat bias maksimal dan kurikulum yang tertata rapi dapat memberikan sumbangsih terhadap pendidikan.

e) Asas Teknologi

Yang dimaksud dengan asas pengembangan ilmu dan teknologi adalah para pengambil kebijakan kurikulum hendaknya memperhatikan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Beberapa masyarakat terpencil yang tertutup, dengan adanya transportasi dan komunikasi yang luas berubah menjadi masyarakat yang terbuka dan mau berkomunikasi dengan daerah-daerah lain. Masyarakat yang tadinya hanya konsumtif terhadap hasil-hasil pertanian telah berubah menjadi masyarakat yang lebih konsumtif terhadap produksi industri.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi baru, sikap hidup baru. Hal-hal di atas menuntut perubahan pada sistem dan isi pendidikan. Sehingga, pendidikan bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mampu hidup pada masa kini dan masa yang akan datang. Dalam kaitannya dengan pengajaran di Indonesia, maka sudah seyogyanya mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang ada sekarang ini. Sehingga problema kegagalan siswa memperoleh kemampuan aktif ekspresif bisa diatasi.

Namun demikian, segala kemajuan yang telah mampu diraih oleh umat manusia itu, bukan tanpa masalah. Pada kenyataannya terdapat berbagai efek negatif yang justru sangat mencemaskan manusia itu sendiri. Sehingga permasalahan-permasalahan baru ini menyebabkan komplesitas tugas-tugas pendidikan yang diemban oleh sekolah.
Kemajuan dibidang teknologi memiliki andil besar dalam perubahan pola hidup masyarakat. Kenyataan semacam ini memiliki konsekuensi terhadap cara dan strategi yang harus dipersiapkan oleh lembaga pendidikan. Kurikulum harus didesain agar mampu membentuk manusia produktif yang bukan hanya dapat bekerja, akan tetapi lebih jauh dapat mencintai pekerjaan. Manusia yang hanya dapat bekerja berbeda dengan manusia yang mencintai pekerjaan.

Manusia yang hanya sekedar dapat bekerja orientasinya biasanya ditunjukkan oleh besar upah yang dapat diterima. manusia semacam ini tidak lebih dari seorang buruh yang bekerja dengan ototnya. Sedangkan manusia yang mencintai pekerjaan orientasinya adalah produk yang dihasilkannya. Manusia yang demikianlah yang dimaksud dengan manusia produktif, yang bekerja bukan hanya dengan ototnya akan tetapi juga dengan ototnya.



D. Kesimpulan

1. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan dan Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan yang termutakhir adalah kurikulum 2006 yang juga disebut KTSP.

2. Di dalam mengembangkan kurikulum, perlu diperhatikan asas-asas kurikulum, yang meliputi asas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara, asas psikologis berkenaan dengan kondisi psikis seseorang, asas sosiologis berkenan dengan kondisi masyarakt setempat, dan asas perkembangan ilmu dan teknologi berkenaan dengan perkembangan teknologi yang terjadi dimasyarakat kita, bagaimana pola hidup masyarakat setempat terhadap ilmu dan kemajuan teknologi. Sehingga orang yang bergelut dalam pengembangan kurikulum di negara kita, seharusnya memperhatikan asas-asas atau landasan keempat itu.

DAFTAR PUSTAKA

http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/kurikulum-pendidikan-islam.html,diakses
http://www.scribd.com/doc/38814713/Sejarah-Dalam-Kurikulum-KTSP,
http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/kurikulum-pendidikan-islam.html
[1]http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/kurikulum-pendidikan-islam.html,diakses
[2]http://www.scribd.com/doc/38814713/Sejarah-Dalam-Kurikulum-KTSP
[3] http://newjoesafirablog.blogspot.com/2012/04/kurikulum-pendidikan-islam.html

Tidak ada komentar: