MEDIA AUDIO UNTUK PEMBELAJARAN

MEDIA AUDIO UNTUK PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Yaitu tujuan akhir agar siswa memperoleh kedewasaan. Kedewasaan yang seperti apakah? Hal tersebut terkait dengan materi dan pesan yang disampaikan oleh Sang Guru. Sehingga guru sangat memegang peran besar untuk mencapai keberhasilan anak didik. Seorang guru dalam melaksanakan kompetensi pendidikan dituntut untuk memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan media pembelajaran yang sesuai. Karena penggunaan media pembelajaran disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas.

Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar.

Ada berbagai macam media pembelajaran, meliputi media visual, media audio, media audio visual, dan media computer yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Media visual berkaitan dengan aspek penglihatan. Media audio berhubungan dengan aspek pendengaran yang mampu menghasilkan daya imajinasi siswa. Lantas apa itu media audio? Bagaimana karakteristiknya? Apa saja contoh-contoh media audio? Bagaimana cara pengembangannya? Selengkapnya akan kami bahas dalam makalah ini.



B. PERMASALAHAN

Dalam makalah ini akan membahas permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian media audio?

2. Bagaimana karakteristik media audio?

3. Apa saja contoh media audio?

4. Bagaimana cara pengembangan media audio?





C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Media Audio

Menurut Sadiman, Media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata–kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.[1]

Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.[2]

Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara, atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.[3]

Berdasarkan pendapat di atas dapat kami simpulkan bahwa Media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal maupun non verbal, dimana fokus pada aspek pendengaran sebagai penangkap informasi. Kegiatannya meliputi beberapa unsur. Diantaranya:

1. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran.

2. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.

3. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.

4. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

Media audio disamping dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, juga dapat digunakan untuk:

a. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar.

b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.

d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.[4]

Media ini dapat membantu siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran. Pemanfaatan fungsi media audio dalam pengajaran terutama digunakan untuk:

1.Pengajaran musik literaty dan kegiatan dokumentasi.

2.Pengajaran bahasa asing

3.Pengajaran melalui radio

4.Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi:

a. pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian

b. mengikuti pengarahan

c. melatih daya analisis

d. menentukan arti dan konteks

e. memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan

f. merangkum, mengemukakan, dan mengingat kembali informasi.[5]

2. Karakteristik Media Audio

Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Bersifat fleksibel, portable, dan relatif terjangkau. Media audio memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihannya sebagai berikut:

a. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran luas.

b. Mampu membangkitkan sistem dalam imajinasi.

c. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata itu.

d. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar dan efek suara.

e. Sangat tepat dan cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa.

f. Harga relatif lebih murah dan sifatnya mudah untuk dipindahkan.

g. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
Adapun kelemahannya: secara umum komunikasinya hanya satu arah (one way comunication), menuntut perhatian penuh karena bersifat abstrak, memerlukan kemampuan dan ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.

Program audio mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif.

a. Tujuan kognitif, audio dapat digunakan untuk mengajar pengenalan kembali dan pembedaan rangsang audio yang relevan.

b. Tujuan psikomotor, program audio dapat digunakan untuk mengajar keterampilan verbal.

c. Tujuan afektif, suara mungkin dapat diciptakan oleh musik latar, efek suara, suara narator.[6]



3. Contoh Media Audio

Setelah mempelajari pengertian media audio, karakteristik media audio, berikut ini kami uraikan contoh-contoh media audio untuk pembelajaran.

a. Phonograph (Gramaphone)

Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record). Sudah ada sejak tahun 1948 dan berkembang di Indonesia. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi,dll. Cara kerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, dengan menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang berada di pinggiran piringan hitam. Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan gelombangsuara yang direkam di piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras suara.

Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan sebagainya Kelebihannya: piringan hitam tidak mudah rusak dan suara yang direkam bagus. Selama platnya tidak baret-baret, sebuah piringan hitam tidak akan bermasalah, di era modern ini piringan hitam menjadi barang antik yang mahal. Kekurangannya: dari segi fisik, piringan hitam besar dan agak berat, beratnya kira-kira 90-200 gram, tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.[7]



b. Compact Disk (CD)

Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.

Keunggulan CD adalah bentuknya yang sangat simpel dan ringkas, kualitas suaranya yang jernih, kemampuan merekam yang hebat, dapat merekam hingga lebih dari 700 mega byte, selain itu perawatannya juga mudah. Prinsip dasar perawatannya sama seperti piringan hitam, selama tidak baret-baret CD itu akan baik-baik saja. CD juga dapat tahan dalam penggunaan berulang, dan Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital. Data dari CD dapat dipindahkan ke media lain seperti computer kemudian dipindahkan ke Ipod.

Kekurangannya: permukaan CD lebih mudah tergores jika tidak hati-hati. Dan kalau sudah tergores optikal unitnya tidak bisa membaca CD, sehingga kerjanya tidak optimal.

c. Alat perekam pita magnetik

Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarnya.

Kelebihan alat perekam pita magnetik:

1. Mempunyai fungsi ganda yang efektif

2. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.

3. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.

4. Pita rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada.

5. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar sekolah.

6. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan.

7. Dapat menimbulkan beberapa kegiatan, diskusi, dramatisasi dan lain-lain.

8. Dapat memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa.

9. Pengoperasian tape recorder relatif mudah.

Kelemahan alat perekam pita magnetik:

1. Daya jangkauannya terbatas

2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio

3. Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.

d. Radio

Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Penyiar secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui microfon yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik tersebut.

Kelebihan Media Radio:

1. Jangkauannya sangat luas

2. Harganya relatif terjangkau dan mudah didapat

3. Memiliki variasi program cukup banyak

4. Jika didengarkan sendirian, siaran radio laksana seorang teman.

5. Bersifat mobile

6. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa

7. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat, atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.

Kelemahan Media Radio:

1. Sifat komunikasinya hanya satu arah.

2. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.

3. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.

e. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.

Di laboratorium bahasa murid duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat siswa menirukan ucapan guru dia juga mendengar ucapannya sendiri lewat headphone, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian ia bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.

Kelebihan media ini lebih canggih. Kekurangannya terletak pada keterbatasan dari segi peralatan, perawatan dan pengadaan media ini karena relatif lebih mahal. Laboratorium bahasa digunakan tidak hanya 1 kelas saja melainkan semua siswa di sekolah, jadi harus memerlukan perawatan extra.



4. Cara Pengembangan Media Audio

Untuk dapat lebih memotivasi siswa, media audio dibuat program yang lebih menarik dari segi bahasa. Program audio menjadi lebih indah karena dapat menimbulkan daya fantasi pada para siswa. Program ini akan lebih efektif apabila bunyi dan suaranya dapat merangsang para siswa untuk dapat menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia dapat memvisualkan pesan-pesan yang disampaikan. Cara pengembangan media audio meliputi langkah-langkah dan teknik penggunaan media audio.

a. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio sebagai berikut: Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa, mendiskusikan membahas materi program audio, mendengarkan materi audio yang akan dibahas.[8]

b. Teknik penggunaan rekaman, diantaranya:

1. Kelas harus dibawa ke arah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.

2. Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.

3. Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.

4. Kegiatan lanjutan, menyiapkan materi penting untuk disampaikan di awal atau diakhir pemutaran rekaman, hal-hal apa saja yang harus ditugaskan kepada siswa, dan lain-lain.


D. KESIMPULAN

Dari makalah di atas dapat kami simpulkan dibawah ini:

1. Media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan verbal maupun non verbal, dimana fokus pada aspek pendengaran sebagai penangkap informasi. Kegiatannya meliputi beberapa unsur. Diantaranya:

a. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran.

b. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.

c. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar.

d. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

2. Karakteristik Media Audio Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihannya: fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable). Sedangkan keterbatasannya: memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.

3. Contoh media audio untuk pembelajaran:

a. Ponograf

b. Compact Disk (CD)

c. Alat Perekam Pita Suara

d. Radio

e. Laboratorium Bahasa

4. Cara pengembangan media audio meliputi langkah-langkah dan teknik penggunaannya. Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio sebagai berikut: Mempersiapkan diri, mempersiapkan kesiapan siswa, mendiskusikan membahas materi program audio, mendengarkan materi audio yang akan dibahas. Teknik penggunaan rekaman, ada hal-hal yang harus diperhatikan:

a. Kelas harus dibawa ke arah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.

b. Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.

c. Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.

d. Kegiatan lanjutan evaluasi penilaian hasil dari media audio.




1Sadiman, Media Pembelajaran, diakses melalui http://mp-bahri.blogspot.com/, hari Sabtu 14 April 2012, pkl. 15..15


[2] Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung; CV Wahana Prima, 2007) hlm. 18


[3] Sudjana & Rivai, Media Audio untuk Pengajaran, http://echyli2n.blogspot.com/2009/06/media-audio.html, akses hari Sabtu, 14 April 2012, pkl. 15.20


[4] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta; Raja Grafindo Persada 2003) hlm.149.


[5] Azhar Arsyad, Op. Cit. 45.


6Modul Pemanfaatan Media Audio dan Radio untuk Pembelajaran, diunduh melalui http://www.scribd.com/zulfikri%20kamin/d/3608003-Pemanfaatan-Media-Audio-dan-Radio-Untuk-Pembelajaran.


[7]Perekam Suara, sumber http://wikipedia.com akses Jumat, 13 April 2012, pkl. 12.30


[8]

3 komentar:

Vincent mengatakan...

wah menarik infonya gan!


gw jadi ngerti soal audio deh sekarang!

makasih ya sudah berbagi!

Super Ramadan Sale s/d 95%

https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=1.2894&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fweb%2Fevents3%2Fcode%2F536476698%2F%3Fsmtt%3D1.2894

Desainer mengatakan...

izin copas bang

Mahasiswa Sejati mengatakan...

Keren Sangat Keren