Dengan kondisi permainan yang tak berimbang tapi Universitas Gadjah
Mada mengakhiri marching band dengan kemenangn. Di akhir perlombaan,
penonton memberikan aplaus yang sangat meriah sambil bertepuk tangan,
bersorak, juga bersuit-suit. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang
jumlahnya sebenarnya tidak begitu banyak, malah pada loncat-loncat.
Benar-bear tidak disangka lomba marching band tahun ini bisa menang.
Begitu perlombaan sudah kelar, Arif langsung mendekati Qutut.
“ Selamat!” katanya sambil meraih tangan Qutut dan menggenggamnya.
“ Thanks, plend! Ini demi Universitas Gadjah Mada.
Keempat anak lainnya juga mengikuti jejak Arif. Mereka memeluk Qutut
dan mengucapkan selamat, kecuali Bayu yang mengucapnya tidah jauh di
belakangnya.
“ Kalo sampe sahabat aku jadi bencong beneran.. Aku bunuh lo!”
Qutut kontan nyengir kuda.
Begitu juga Pak Hery, dosen yang paling akrab hampir semua mahasiswa yang sukai humornya, ikut mengucapkan selamat.
“ Sebentar! Ngomong-ngomong.... “ sambungnya, “ Jangan-jangan yang
Bapak lihat merdiri di dekat gerbang kampus kamu, ya?”
Bukan, Pak! Yang Bapak lihat di dekat gerbang itu saya. ” sambar Zian.
“ Kamu! Kamu! Kamu! Kalian udah bikin stres tau, nggak? Nongol pas udah
mepet lagi.” Kata Nanda sambil membereskan semua perlengkapan marching
band, di bantu Syifa, Anika, Megha, Kimmy dan Raina.
“
Jangan salah, kami datang dari jam tujuh kurang.” Jawab Cahyo. “ Waktu
Bayu telpon tadi, kami udah datang disini.”
“ Apa!” semuanya menoleh bersama.
“ Iya lah? Emangnya kalian pikir kami berangkat dari rumah. Kalo Ibuku tau bisa semaput dia.”
Dedi tertawa.
“ Waktu bawa barang ni, ibuku nanyanya mirip polisi. Aku bilang aja bajunya mau disumbangkan.
“ Lalu makeupnya?” tanya Megha. “ Kok bagus, sih!”
Giliran ditanya, tiga cowok mayoret itu pada nyengir menunjuk Zian. Bayu geleng-geleng kepala.
“ Wah gawat! Gawat! Kenapa kamu nggak bilang kalo bisa dandan?Kalo tau
begitu aku nggak mau tidur sekamar sama kamu waktu nginep di rumah
Arif.”
Zian ketawa ngakak, lalu mengedipkan mata.
“ Kamu tau nggak, Bay? Kamu kalo tidur maniiis!”
Semua kontan tertawa ramai. Bayu langsung mengepalkan tanganya.
“ Apa lo bilang? Coba ngomong sekali lagi.”
Zian makin ngakak.
“ Ck ck ckc ck! TernyataBayu kalo tidur seksi, menggoda iman.”
Bayu langsung melompat dan mencekik Zian.
“ Elo apain gue!? Cepat ngaku! Elo apain gue? Tanggung jawab.”
Serunya membuat semua makin tertawa geli. Waktu Bayu sibuk menyekik
Zian, tiba-tiba dia di peluk Zian dan Qutut dan... “ CUP! CUP!” dua
kecupan mendarat di pipi kiri-kanannya, meninggalkan dua cetakan bibir
yang merah meyala.
“ Ahhhhh! Puih! Puih!” Bayu langsung ngiprit jauh-jauh sambil mengusap-usap pipinya.
Begitu korban mereka kabur, Zian, Cahyo dan Qutut menengok ke
kiri-kanan untuk mencari sasaran baru. Saat mata mereka menoleh ke Levi.
Nanda terpengarah karena dua lengan memeluknya dari belakang, begitu
erat dan menariknya mundur perlahan ke sudut saat Zian, Cahyo dan
Qututbergerak maju.
“ Levi curang, beraninya ngumpet di belakang cewek.” Seru Zian.
Levi tertawa begitu dekat di tengkuk Nanda, sehingga napasnya menyapu
kulitnya. Saat Zian, Cahyo dan Qutut maju, Levi semakin menenggelamkan
Nanda ke dalam pelukannya sama sekali tidak sadar, bahwa tindakannya itu
enyebabkan jantung cewek yang ada di pelukannya bisa deg-degan.
Nanda mengeluh dalam hati. “Ya sepeti ini yang bikin aku cepet mati!”
BAGAIMANA KISAH GRANANDA SELANJUTNYA??
LALU APA RENCANA TITAN CS UNTUK MENGHANCURKAN NANDA BERHASIL??
SIMAK CERITA SELANJUTNYA !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar