FIRST LOVE Eps.1 - Part 1

Semua mata menatap terkesima. Sesosok itu berdiri bagaikan magnet yang kuat. Tubuhnya tinggi dan wajahnya pun memancarkan kesempurnaan. Tidak hanya itu, dia ramah, periang, murah senyum, dan  cakep pula.

“ Perkenalkan saya Glendy Levinzio Fabriano. Tapi cukup di panggil Levi, terima kasih.” Ucapnya.
“ Owww...” namanya bagus banget! Sangat sepadan dengan orangnya.” Ucap Titan pelan.

“ Gitu aja cakep. Masih cakepan aku.” Ejek satu suara dari samping. Titan langsung menoleh ke arah Udin dengan muka manyun.
“ Hey, kamu itu ngaca dong? Di rumahmu nggak ada cermin apa!” Ucap Titan ketus. “ Kamu lupa ya? Kamu itu datang jauh-jauh dari Lampung tetap aja namanya Udin lagi... Udin lagi!” Telak serangan dari Titan.

“ Sudah! Sudah!” potong Bu Ambar, mata kuliah anatomi.” Levi silakan cari tempat duduk kamu.”

Levi mengangguk hormat lalu memandang bekeliling. Gadis-gadis langsung sibuk overacting. Berusaha ingin menarik perhatiannya agar duduk tidak jauh dari mereka. Tapi Levi malah jatuh ke seraut wajah yang sejak awal telah menarik perhatian Levi.

    Levi menatap Nanda yang sedang tertawa ke arah Syifa, Anika, Megha, dan Kimmy yang duduk di berderetan itu, dan di sebelah tempat duduk Nanda ada satu bangku kosong. Di hampirinya meja gadis itu.
    “ Hay,” sapa Levi. Aku boleh duduk di sini?” Lalu Nanda menoleh ke arah Levi.
    “ Iya!Iya boleh!” sahut Nanda sambil mengembangkan senyum manis.
    “ Emmm...” dengan wajah bingung,  Nanda menoleh ke arah Syifa.  Syifa tersenyum pada Nanda. Sementara Anika , Megha, dan Kimmy sebel dengan Kamila. Gara-gara mereka dongkol sama si Kamila, karena Kamila  gaya cara manggil Levi dengan sebutan Kim Bum pemain film Boys Before Flower. Lebay banget, ta?
    “ Fa...” Kalimat Nanda terpenggal karena melihat Levy sedang bertengger manis. “ Fa kamu duduk sini,ya? Sambung Nanda .

    “ Emmm... nggak ah! Aku duduk di sini aja.”
    “ Ayolah, Fa?” Nanda memohon Syifa supaya mau pindah tempat duduk.
    “ Silakan,” Potong Levi tenang. Aku sama sekali nggak keberatan, atau mau kursi satu di pakai dua orang.”
    Nanda tercengang. “ Ih cowok ini cakep tapi udik. Masa kursi satu di pakai dua orang? Bisa pedes nih pantat?!” pikir Nanda dalam hati.

Tidak ada komentar: