ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS BIMBINGAN KONSELING

A. Pendahuluan

Ditinjau dari sejarah perkembangan ilmu bimbingan dan konseling sebenarnya istilah bimbingan dan konseling pada awalnya dikenal dengan istilah bimbingan dan penyuluhan yang merupakan terjemahan dari istilah “guidance and conseling”. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, istilah penyuluhan yang merupakan terjemahan dari kata conseling yang mempunyai konotasi psychological-counseling banyak pula dipakai dalam bidang-bidang lain seperti penyuluhan gizi, penyuluhan hukum, penyuluhan KB dan lain sebagainya.

Perkembangan pemakaian istilah yang demikian sebagian ahli bimbingan dan penyuluhan mulai meragukan ketepatan penggunaan istilah penyuluhan sebagai terjemahan dari kata counseling. Oleh karena itu sebagian dari mereka berpendapat, sebaiknya istilah penyuluhan dikembalikan ke istilah aslinya yakni counseling, sehingga saat ini dipopulerkan dengan istilah bimbingan dan konseling.


B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan membahas permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah pengertian bimbingan dan konseling ?

2. Apa tujuan dan fungsi bimbingan konseling ?


C. Pembahasan

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang berarti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya ,maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Namun tidak semua bentuk bantuan ataupun tuntunan adalah bimbingan.[1]

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.[2]

Untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan - kesulitan di dalam kehidupannya agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.[3]

Menurut Hallen (2002:5) mengatakan bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan serta berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan umunya. Dengan demikian dia dapat merasakan kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.

Menurut DR. Moh. Surya, 1986 mengatakan bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, perwujudan dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

Menurut Chiskolm, 1959 mengatakan bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri, pengertian ini menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.

Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus, agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Homby (1958:246) mengatakan istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give advice” atau memberi saran dan nasihat.

Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara, dengan bertemu langsung atau tatap muka antara guru/konselor dengan klien sehingga mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahakn dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.[4]

Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara oleh seorang ahli ( konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah ( klien ) sehingga dapat mengatasi masalah yang dihadapi klien.

Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya[5].



Jadi pengertian bimbingan dan konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan klien/konsele baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.



a. Pengertian Bimbingan Konseling Islami

Bimbingan islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Bimbingan tidak menentukan atau mengharuskan membantu individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan Allah, maksudnya sebagai berikut :

1) Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan Allah, sesuai dengan sunatullah.

2) Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah melalui RasulNya.

3) Hidup selaras dengan ketentuan Allah berarti menyadari eksistensi sebagai makhluk yang diciptakan dan diperintahkan untuk mengabdi kepadaNya.[6]



2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling

a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Secara Umum

Menurut Depdikbud (1994:5) tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.



b. Tujuan Bimbingan dan Konseling Secara Khusus

Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Bimbingan pribadi sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.[7]

· Bimbingan Dalam Rangka Menemukan Pribadi

Ditujukan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat ialah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu.

· Bimbingan Dalam Rangka Mengenal Lingkungan

Ditujukan agar peserta mengenal lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nliai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.

· Bimbingan Dalam Rangka Merencanakan Masa Depan

Ditujukan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkkut bidang pendidikan, bidang karir, maupun bidnag budaya, keluarga dan masyarakat. Melalui perencanaan masa depan ini individu diharapkan mampu mawujudkan dirinya sendiri dengan bakat, minat, intelegensi dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Dan perlu pula diingat bahwa diri haruslah sejalan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar telah ada pada diri seseorang, maka akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi yang mandiri, bebas dan mantap.



c. Tujuan Bimbingan Konseling Islam

Secara garis besar atau secara umum, tujuan bimbingan dan konseling Islam dapat dirumuskan sebagai “membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”. Bimbingan dan konseling Islam berusaha membantu mencegah jangan sampai individu menghadapai atau menemui masalah, dengan kata lain membantu individu mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

Manakala klien atau yang dibimbing telah bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya, bimbingan dan konseling Islami masih tetap membantunya, yakni dengan membantu individu dari mengalami kembali menghadapi masalah tersebut sekaligus dengan membantu mengembangkan segi-segi positif yang dimiliki dan mungkin dimiliki individu. Dengan demikian secar singkat tujuan bimbingan dan konseling Islam adalah[8] :

1. Tujuan umum yaitu membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan khusus yaitu membantu individu agar tidak menghadapi masalah, membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.



d. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Berdasarkan pengertian dan tujuan bimbingan yang ingin dicapai, layanan bimbingan dapat berfungsi sebagai berikut[9] :

1. Fungsi Pemahaman

yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman diri yang meliputi:

a) Pemahaman diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua siswa, guru dan pembimbing.

b) Pemahaman tentang lingkungan siswa (lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat), terutama oleh siswa sendiri, orang tua siswa, guru, dan pembimbing.

c) Pemahaman tentang informasi (informasi pendidikan, karier, dan budaya/nilai-nilai) terutama oleh siswa.

2. Fungsi Pencegahan

yaitu fungsi bimbingan yang akan mengahasilkan terhindarnya siswa dari berbagai permasalahan yang dapat mengahambat atau menimbulkan masalah dalam proses perkembangan siswa.

3. Fungsi Perbaikan

yaitu meskipun fungsi pemahaman dan pencegahan telah dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan kemungkinan masih mengalami masalah-masalah tertentu. Dalam hal ini bantuan bimbingan berusaha untuk memecahkan masalah yang dialami siswa.

4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

yaitu fungsi bimbingan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif siswa secara terarah dan mantap.



e. Peran Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran

Salah satu problem yang dihadapi siswa di sekolah adalah kesulitan belajar. Ciri yang tampak seperti nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik; menentang, berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos. Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti ini hal yang diperlukan siswa yaitu antara lain :

1. Bimbingan belajar

Bimbingan belajar bertujuan mengatasi masalah kegiatan belajar di dalam atau luar sekolah; meliputi bimbingan cara belajar (kelompok atau individual), merencanakan waktu dan kegiatan belajar, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan cara, proses, prosedur dalam belajar.

2. Bimbingan sosial

Tujuan bimbingan sosial agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok, sehingga tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif. Bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan bermain, persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah tertentu.

3. Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi

Beberapa masalah pribadi menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Layanan bimbingan pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial yang menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, meningkatkan motivasi belajar dan menstimulasi tumbuhnya minat bakatnya.

D. Simpulan

Bimbingan dan konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan klien/konsele baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.

Bimbingan konseling secara umum bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Bimbingan konseling secara khusus bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Sedangkan bimbingan konseling secara islam bertujuan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Bimbingan dan konseling Islam berusaha membantu mencegah jangan sampai individu menghadapai atau menemui masalah, dengan kata lain membantu individu mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.



DAFTAR PUSTAKA


Faqih, Aunur Rahim. 2004. Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta : UII Press

Hallen. 2002. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Ciputat Press

Prayitno dan Amti Emran. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

Walgito, Bimo. 2005. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : CV Andy Offset

http://datafilecom.blogspot.com/2012/01/makalah-bk-bimbingan-konseling.html




[1] Hallen, Bimbingan Dan Konseling, ( Jakarta : Ciputat Press, 2002) hal.3


[2] Prayitno dan Amti Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. ( Jakarta : Rineka Cipta, 1999 ). hal 92


[3] Prof.Dr.Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Yogyakarta : CV Andy Offset, 2005) hal 6


[4] Hallen, Bimbingan Dan Konseling, ( Jakarta : Ciputat Press, 2002) hal.7


[5] Prof.Dr.Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Yogyakarta : CV Andy Offset, 2005) hal 7


[6] Aunur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam, ( Yogyakarta : UII Press, 2004 ) hal.4


[7] Prayitno dan Amti Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. ( Jakarta : Rineka Cipta, 1997 ). hal 23


[8] Aunur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam, ( Yogyakarta : UII Press, 2004 ) hal.37


[9] Prof.Dr.Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Yogyakarta : CV Andy Offset, 2005) hal 38

Tidak ada komentar: