Untuk pertama kalinya, Nanda menyimpan satu cerita. Bersama Levi,
Nanda bisa bebas tertawa, merajuk, dan bicara apa adanya. Levi itu
bagaikan segara tanpa riak. Tenang, tapi selalu memberikan keyakinan
bahwa segala sesuatu bisa terjatuh tertelan ke dalamnya.
Sore harinya tiba-tiba Levi muncul di teras rumah Nanda. Cowok itu bawa mobil jazz warna silver.
“Sorry,
kalo kedatanganku mengganggu.” Nanda yang lagi baca novel, sempat
terkesima dengan kedatangan Levi yang begitu mendadak.” Sore ini kamu
nggak ada kan?”
“ Nggak! Nggak ada! Tapi... kamu tau alamat rumah aku dari siapa?”
“ Emangnya aku nggak punya inform yang bisa aku tanyain?” sahut Levi.
Nanda terdiam.” Tapi aku ganti baju dulu, ya?”
Nanda
menggigit bibir, dan menimbang-nimang, sebenrnya dia ingin pergi
berdua saja dengan Levi. Tapi dia hanya bingung menolaknya. Sepanjang
perjalanan, Levi hanya diam tanpa bersuara sama sekali. Kemudian Levi
membelokkan mobil ke jalan kecil yang di hiasi rimbun pepohonan di sisi
kiri dan kanan, dan berhenti di satu sisi. Sedangkan Nanda tidak mau
bertanya lagi. Akhirnya Levi mau buka suara.
“ Nda!” Levi meraih Nanda dan memeluknya kuat-kuat. “ Nanda, apa kamu mau pacaran denganku?” Nanda tersentak.
“ Apa!”
“ Sebenernya, aku suka padamu sejak pandangan pertama. Kamu mau jadi pacar aku?”
“ Eee... Tapi! Tapi kosekwensinya, Lev. Kalo mereka tau kita jadian bisa runyam jadinya.” Jelas Nanda.
“ Kalo mereka tau, itu malah bagus! Jadi, nggak ada lagi yang beri aku ini, itu. Seketika Levi menggenggam kedua tangan Nanda.
“ Nda, please... “ bisiknya dengan nada memohon.
Nanda menatap wajah Levi begitu dekat. Perlahan ia mengangguk, ia akan menjadi orang pertama yang paling dekat dengan Levi.
Saat
melihat embun di pagi hari, berjalan dan menebarkan pesona yang
dimilikinya. Hawa dingin, rasanya tak percaya kalau kemarin malam cowok
yang pernah di anggapnya galak dan angkuh itu telah menjadi kekasihnya.
“ Pagi, mungil.” Sapa Levi dengan senyum merekah, terlihat bahagia.
“ Pagi,” sahut Nanda.
“ Apa kabar, gadis mungilku?”
Nanda menoleh. “ Baik kok.
Diam
– diam Levi mengamati gadis itu di sebelahnya. Ternyata tetap sama
tidak berubah. Tetap seperti Nanda yang dia kenal. Levi sangat
bersyukur. Ia tak salah memilihnya menjadi kekasihnya. “ Kita berangkat
sekarang?”
Nanda mengangguk.
Sekarang baru jam delapan pagi,
tapi sepertinya satu kampus sudah tahu, termasuk Syifa, Anika, Megha,
Kimmy. Kalo mereka sih nggak masalah jika mereka jadian. Tapi
gadis-gadis lain itu pada penasaran, ingin tahu seperti apa sih tipe
cewek yang di sukai Levi itu. Pacarnya cantik atau tidak. Ternyata!
Ketika Levi menggandeng gadis yang bersamanya.
“ Ha! Apa nggak
salah Levi pilih gadis itu. Gila banget ih! Cantik juga nggak, tapi kok
Levi mau sih pacaran sama tuh gadis.” Ucap salah satu suara sinis.
Ada
yang menatapnya dengan sorot aneh, ada yang syirik, ada yang marah. Tak
ada satu pun dari mereka yang suka melihat jadian Levi dan Nanda,
kecuali teman-temannya. Apalagi Titan cs nggak usah di tanya, jelas saja
mereka tidak suka. Dan itu membuat mata mereka menatap semakin lebar.
Kabar
bahwa Levi telah memilih seseorang untuk menjadi kekasihnya memang
sudah menyebar. Semua ingin tahu, yang jelasnya sih gadis-gadisnya kalau
cowoknya sih masa bodo dengan masalah itu. Karena, gadis-gadis yang
lebih cantik, dan manis dari Nanda jumlahnya bejibun. Makanya ada isu
bahwa Nanda ( Levi di cuci otak sama si Nanda), tidak mungkin gadis
seperti Nanda bisa mendapatkan cowok secakep dan semanis Levi dengan
gampang.
Jelas Nanda jadi sewot di tuduh yang enggak-enggak, kalau
Levi sih tak peduli, tetap santai dan nggak mau ambil pusing. Apalagi
ia nggak di rugikan dengan tuduhan. Ternyata Levi sendiri ternyata telah
memperhitungkan tindakan mereka. Dia tahu ada yang sedang di rencanakan
dengan Titan, Sonya, dan Viola.
“ Nanda, brengsek kamu! Beraninya
dia merebut pujaan hatiku. Brengsek!” teriak Titan dalam hati. “ Lihat
aja, akan aku balas kamu, aku akan menghancurkanmu.
Nah ini Eps. 2 First Love Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar