Di hari pertama Levi duduk bersebelahan dengan Nanda. Dari jam
setengah delapan hingga jam dua siang di tambah jadwal praktik, cowok
itu tidak banyak omong, cowok itu hanya ngajak ngomong.
“ Nama kamu?”
Jawaban Nanda hanya singkat.
“ Nanda. Grananda levirda Putri.”
“ Nama belakang kita sama.
Bibir Levi mengembangkan senyum yang begitu cute. Tapi hanya sesaat.
Cuma
di hari itu, di hari berikuntnya, hmmm... Tapi cueknya itu Levi
melambungkan namanya. Bukannya dia tidak mau kenal lebih dekat, tapi
gimana gitu? Gengsi dong?
Di depan kelas, Mamang seperti biasa
mencatat daftar pesanan teman-teman. Mencatat siapa yang mau pesan soto
pak Marto. Karena Pak Marto adalah ayahnya si Mamang.
“ Mang, aku pesen soto siji, yo?. Sing pedes.” Ucap Ricky.
“ Hey, Mang! Aku soto lontong loro.” Teriak dari belakang.
“ Sipp!” kilasnya.
Tiba-tiba Levi tertawa. Nanda tertegun menatap pemandangan yang baru
pertama kalinya dia lihat. Gadis-gadis lain yang kontan terpesona pada
senyumnya yang membentuk lesung pipi yang cute itu semakin memukau.
“ Emang siapa yang jualan soto, Nda? Ucap Levi. Nanda tersentak.
“ Eeee...”Itu Ayahnya si Mamang. Ayahnya yang jualan soto.
“ Oh! Kamu mau, Nda?”
Nanda tersentak lagi.
“ Mau apa?”
“ Ya, soto lah?”
“ Nggak! Nggak ah! Makasih, aku udah bosen makan soto.” Dia langsung gugup.
“ Syifa, kamu mau soto,nggak?”
“ Nggak deh! Aku juga udah bosen.” Syifa nyengir. Tapi kalo kamu mau pesen harus pake bahasa jawa.
“ Kenapa?” Levi menoleh heran.
dengan menggunakan bahasa Jawa. Lebih baik kamu belinya di Korea aja ya?”
“ Nggak masalah!” Sahut Levi enteng. Nanda dan Syifa mengerutkan keningnya.
“ Eh, tapi kan kamu belum lama di Yogja.”
“So, aku harus pindah ke Yogja dulu untuk belajar bahasa Jawa. Aku akam mencobanya.
Levi pun membuktikan ucapannya.
“ He! Aku pesen sotonya siji, ya?.” tanyanya nyaring. Gadis-gadis
langsung kontan tertawa. Nanda, Syifa, Megha, dan Kimmy juga ikut
tertawa.
“ Ya Allah! Cakep-cakep mulutnya cablak. Nanda menutup mulut, menahan tawa.
“ Ono.” Mamang mengangguk. “Emange kowe pesen soto opo?”
“ Emange menunya opo wae?”
“ Soto babat, soto betawi, soto ayam, soto daging, nganti soto lontong ono.” Sahut Mamang.
“ Ok! Aku pesen soto daging siji wae ya? Eh! Iki daging sapi opo ura?”
“ Ura, tapi daging kebo.”
Mamang nyengir kuda.
“ Elehh... mentang-mentang wonge mahasiswa anyar. Kemaren-kemaren ora
di wenehke. Paling melarat!” Protes Dimas, langsung Andre bilang” betul
betul betul.”
Semuanya tertawa. Termasuk Levi. Dia malah langsung pindah duduk di sebelah Fame. Persis di depan Mamang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar