TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan belajar mengajar meliputi banyak komponen yang terpadu untuk dapat mencapai tujuan. Bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar adalah evaluasi. Kegiatan ini dilakukan oleh guru sebagai pendidik yang bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar mengajar baik dilembaga pendidikan formal yaitu sekolah maupun madrasah maupun dilembaga pendidikan nonformal.. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 58 ayat (1) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Secara umum evaluasi diartikan sebagai proses menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. “Evaluation is a process which determines the extent to which objectives have been achieved (Cross, 1973:5)”. (Sukardi, 2011:1). Sedangkan Suchman (1961, dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. (Suharsimi dan Cepi, 2010:1)

Pengertian tersebut menghubungkan proses evaluasi dengan tujuan yang hendak dicapai. Karenanya sebelum melakukan kegiatan evaluasi, seorang pendidik harus benar-benar mempertimbangkan dahulu fungsi dan tujuan evaluasi ketika merencanakan kegiatan tersebut. Hal ini sangat penting karena tujuan akan menentukan proses dan karakteristik evaluasi yang akan digunakan.



B. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah tujuan evaluasi Pendidikan Agama Islam?

2. Apakah fungsi evaluasi Pendidikan Agama Islam?

C. PEMBAHASAN
Tujuan Evaluasi Pendidikan Agama Islam

Menurut Prof. H. M. Sukardi, MS. Ph.D dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, setidaknya ada 6 tujuan evaluasi dalam kaitannya dengan belajar mengajar, yaitu :

a. Menilai ketercapaian (attainment) tujuan.

b. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi.

c. Sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui.

d. Memotivasi belajar siswa.

e. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.

f. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. (Sukardi, 2011: 9-11)

Sedangkan menurut Anas Sudijono dalam bukunya, “Pengantar Evaluasi Pendidikan” menyatakan bahwa tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan yaitu:

a. Untuk memperolah data yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

b. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Sehingga dapat diketahui sampai dimanakah efektivitas mengajar dan metode-metode pengajaran yang diterapkan.

c. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.

d. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar dan cara-cara perbaikannya. (Anas Sudijono, 2005:16-17)

Dalam pendidikan Islam, tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap (afektif dan psikomotor) ketimbang aspek kognitif. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang meliputi sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya, terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat, terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya, serta sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, anggota masyarakat, serta khalifah Allah SWT. (http://id.scribd.com/doc/21624457/EVALUASI-PENDIDIKAN-ISLAM )


Fungsi Evaluasi Pendidikan Agama Islam.

Pendidikan Agama Islam merupakan bagian atau sub sistem dari Pendidikan Nasional. Karenanya fungsi evaluasi dalam Pendidikan Agama Islam tak dapat dilepaskan dari fungsi evaluasi pendidikan secara umum, yaitu:

a. Menurut Anas Sudijono dalam bukunya yang berjudul Pengantar Evaluasi Pendidikan, evaluasi pendidikan memiliki fungsi:

1) Secara umum,

a) Mengukur kemajuan

b) Penunjang penyusunan rencana

c) Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. (Anas Sudijono, 2005:8)

2) Secara khusus

a) Segi psikologis, kegiatan evaluasi dalam dunia pendidikan disekolah dapat disoroti dari 2 sisi, yaitu sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.

(1) Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya.

(2) Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kapasitas atau ketepatan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya hasil dari usaha yang telah dilakukannya selama ini, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman guna menentukan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan selanjutnya.

b) Segi didaktik.

(1) Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara didaktik (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya.

(2) Bagi pendidik, evaluasi pendidikan secara didaktik itu setidak-tidaknya memiliki 5 macam fungsi, yaitu:

(a) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.

(b) Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.

(c) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.

(d) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.

(e) Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai.

c) Segi administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki 3 macam fungsi:

(1) Memberikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

(2) Memberikan bahan-bahan keterangan (data) untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan.

(3) Memberikan gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik. (Anas Sudijono, 2005: 10-15)

b. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi Revisi”, bahwa penilaian memiliki berbagai fungsi, yaitu:

1) Penilaian berfungsi selektif, misalnya untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu, siswa yang dapat naik kelas atau naik tingkat berikutnya, siswa yang layak mendapat beasiswa dan sebagainya.

2) Penilaian berfungsi diagnostik, yaiu untuk mengetahui kebaikan dan kelemahannya.

3) Penilaian berfungsi sebagai penempatan, yaitu untuk menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan.

4) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan, yaitu untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. (Suharsimi Arikunto, 2005:10-11)

Selain memiliki fungsi selektif, dasar penempatan dan diagnostik, evaluasi pendidikan juga dapat berfungsi sebagai umpan balik, menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar, sebagai dasar yang kuat bagi perbaikan kurikulum dan program pendidikan, serta berperan dalam pengembangan ilmu. (Eko Putro Widoyoko, 2009:33-36)

Dari fungsi-fungsi tersebut, maka jelas bahwa evaluasi memiliki arti penting bagi banyak pihak. Evaluasi pendidikan memiliki fungsi bagi peserta didik, pendidik, sekolah, orangtua maupun masyarakat sebagai pemakai jasa pendidikan.

a. Bagi pendidik evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran dan mengambil keputusan-keputusan apakah metode yang digunakan untuk mengajar itu cocok atau tidak.

b. Bagi sekolah evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengukur hasil pendidikan, untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah, untuk membuat keputusan pada peserta didik, untuk mengadakan perbaikan kurikulum.

c. Bagi siswa evaluasi berfungsi untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar, untuk memperbaiki cara belajar, untuk menumbuhkan motivasi belajar.

d. Bagi orang tua, fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui hasil belajar anaknya, meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan pada anaknya dalam usaha belajar, untuk mengarahkan pemilihan jurusan atau jenis sekolah bagi anaknya.

e. Bagi masyarakat dan pemakai jasa pendidikan, evaluasi berfungsi untuk mengadakan kritik dan saran perbaikan kurikulum serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan usaha-usaha sekolah.

SIMPULAN

Evaluasi sebagai bagian dari rangkaian proses pendidikan dilaksanakan untuk berbagai tujuan. Diantara tujuan dilaksanakannya evaluasi pendidikan adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, mengetahui tingkat efisiensi metode pendidikan, memperbaiki dan meningkatkan prestasi peserta didik, mencari dan menemukan faktor penyebab berhasil/tidaknya pendidikan serta untuk meningkatkan kemampuan professional pendidik.

Evaluasi pendidikan memiliki fungsi bagi peserta didik, pendidik, sekolah, orangtua maupun masyarakat sebagai pemakai jasa pendidikan. Selain memiliki fungsi selektif, dasar penempatan dan diagnostik, evaluasi pendidikan juga berfungsi sebagai umpan balik, menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar, sebagai dasar yang kuat bagi perbaikan kurikulum dan program pendidikan, serta berperan dalam pengembangan ilmu.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi., Abdul Jabar, Safruddin. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara

Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

http://id.scribd.com/doc/21624457/EVALUASI-PENDIDIKAN-ISLAM yang diakses tanggal 23 Maret 2013.

Tidak ada komentar: