Personnel Bio Green Day


Billie Joe Armstrong

Nama Lengkap: Billie Joe Armstrong
Tanggal Lahir: 17 February 1972
Rumah: Rodeo, California, USA
Warna Mata: Hijau
Warna Rambut: Coklat kemerahan
Tinggi: 5'7"
Status: istri 'Adrienne Nesser; menikah July 2, 1994
Anak: Joseph Marciano - Lahir Maret 1995; Jakob Danger - Lahir September 1998
Keluarga: Ayah Billie, Andy, Meninggal karena kangker saat billie masih 10 tahun (September 1982). Ibunya, Ollie, Masih mengasuh Billie. dia mempunyai 5 kakak (David, Alan, Marci, Hollie, and Anna)
Alat Musik: Gitar, harmonika, mandolin, drums, piano, and saxophone
Perusahaan Recording: Billie and Adrienne have co-ownership of Adeline Records.
Band Lainnya: Billie masih bermain dengan Pinhead Gunpowder. dia juga pernah bermain dengan The Influents, Corrupted Morals, Rancid, the Lookouts, Goodbye Harry, dan Blatz. kebannyakan dia bermain dengan the Network and Foxboro Hot Tubs.


Michael Ryan Pritchard (Mike Dirnt)

Nama lengkap: Michael Ryan Pritchard (Mike Dirnt)
Tanggal Lahir: 4 may 1972
Tempat Tinggal: Berkeley, California, USA
Warna Mata: Biru
Warna Rambut: Cokelat
Tinggi: 5'10"
Status: Pernah Menikah dengan istri pertama, Anastacia pada tahun 1996. Lalu menikah lagi dengan istri kedua, Sarah saat tahun 2004 lalu bercerai lagi. Mike menikahi pacarnya, Brittney, saat maret 2009.
Anak: Anak perempuan, Estella Desiree (Stella), Lahir April 1997, dari Anastacia; Son Brixton Michael, Lahir October 11, 2008 dari Brittney
Keluarga: Mike adalah anak adopsi. Orang tua yang mengadopsi Mike bercerai waktu Mike berumur 7 tahun, dan keduannya telah menikah lagi. Mike mempunyai satu saudara perempuan angkat, bernama Myla.
Alat Musik: Bass, farfisa, gitar, drums, and a baseball bat.
Restoran: Mike Pemilik Rudy's Can't Fail Cafe, di Emeryville, CA.
Band Lain: Mike masih bermain dengan "The Frustrators". dia juga pernah bermain dengan "Screeching Weasel", "Crummy Musicians", dan "Squirtgun". paling sering bermain dengan "the Network" dan Foxboro Hot Tubs.


Frank Edwin Wright III (tre Cool)

Nama Lengkap: Frank Edwin Wright III
Tanggal Lahir: 9 December 1972
Tempat Tinggal: Willits, California, USA
Warna Mata: Blue
Warna Rambut: Brown
Tinggi: 5'10"
Status: Menikahi pacar terlamannya Lisea Lyons bulan maret tahun 1995. Bercerai setelah itu. May 2000, Menikahi Claudia. tahun 2003, Tre dan Claudia bercerai.
Anak: Anak perempuan Ramona, Lahir Januari 1995 dari Lisea; Son Frankito ("Little Frank"),Lahir tahun 2001 dari Claudia
Keluarga: Tre berkembang dengan ayahnya dan 2 saudarannya. sekarang dia tinggal di oakland, California, dengan mantan istrinya Claudia, dan anaknya, Frankito.
Alat Musik: Drums, accordion, and guitar
Band Lain: Tre pernah bermain dengan The Lookouts dan Samiam.
READ MORE - Personnel Bio Green Day

FIRST LOVE Eps.4 - Part 3

Dengan kondisi permainan yang tak berimbang tapi Universitas Gadjah Mada mengakhiri marching band dengan kemenangn. Di akhir perlombaan, penonton memberikan aplaus yang sangat meriah sambil bertepuk tangan, bersorak, juga bersuit-suit. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang jumlahnya sebenarnya tidak begitu banyak, malah pada loncat-loncat. Benar-bear tidak disangka lomba marching band tahun ini bisa menang. Begitu perlombaan sudah kelar, Arif langsung mendekati Qutut.
            “ Selamat!” katanya sambil meraih tangan Qutut dan menggenggamnya.
            “ Thanks, plend! Ini demi Universitas Gadjah Mada.
            Keempat anak lainnya juga mengikuti jejak Arif. Mereka memeluk Qutut dan mengucapkan selamat, kecuali Bayu yang mengucapnya tidah jauh di belakangnya.
            “ Kalo sampe sahabat aku jadi bencong beneran.. Aku bunuh lo!”
            Qutut kontan nyengir kuda.
            Begitu juga Pak Hery, dosen yang paling akrab hampir semua mahasiswa yang sukai humornya, ikut mengucapkan selamat.
            “ Sebentar! Ngomong-ngomong.... “ sambungnya, “ Jangan-jangan yang Bapak lihat merdiri di dekat gerbang kampus kamu, ya?”
            Bukan, Pak! Yang Bapak lihat di dekat gerbang itu saya. ” sambar Zian.
            “ Kamu! Kamu! Kamu! Kalian udah bikin stres tau, nggak? Nongol pas udah mepet lagi.” Kata Nanda sambil membereskan semua perlengkapan marching band, di bantu Syifa, Anika, Megha, Kimmy dan Raina.
            “ Jangan salah, kami datang dari jam tujuh kurang.” Jawab  Cahyo. “ Waktu Bayu telpon tadi, kami udah datang disini.”
            “ Apa!” semuanya menoleh bersama.
            “ Iya lah? Emangnya kalian pikir kami berangkat dari rumah. Kalo Ibuku tau bisa semaput dia.”
            Dedi tertawa.
            “ Waktu bawa barang ni, ibuku nanyanya mirip polisi. Aku bilang aja bajunya mau disumbangkan.
            “ Lalu makeupnya?” tanya Megha. “ Kok bagus, sih!”
            Giliran ditanya, tiga cowok mayoret itu pada nyengir menunjuk Zian. Bayu geleng-geleng kepala.
            “ Wah gawat! Gawat! Kenapa kamu nggak bilang kalo bisa dandan?Kalo tau begitu aku nggak mau tidur sekamar sama kamu waktu nginep di rumah Arif.”
            Zian ketawa ngakak, lalu mengedipkan mata.
            “ Kamu tau nggak, Bay? Kamu kalo tidur maniiis!”
            Semua kontan tertawa ramai. Bayu langsung mengepalkan tanganya.
            “ Apa lo bilang? Coba ngomong sekali lagi.”
            Zian makin ngakak.
            “ Ck ck ckc ck! TernyataBayu kalo tidur seksi, menggoda iman.”
            Bayu langsung melompat dan mencekik Zian.
            “ Elo apain gue!? Cepat ngaku! Elo apain gue? Tanggung jawab.”
            Serunya membuat semua makin tertawa geli. Waktu Bayu sibuk menyekik Zian, tiba-tiba dia di peluk Zian dan Qutut dan... “ CUP! CUP!” dua kecupan mendarat di pipi kiri-kanannya, meninggalkan dua cetakan bibir yang merah meyala.
            “ Ahhhhh! Puih! Puih!” Bayu langsung ngiprit jauh-jauh sambil mengusap-usap pipinya.
            Begitu korban mereka kabur, Zian, Cahyo dan Qutut menengok ke kiri-kanan untuk mencari sasaran baru. Saat mata mereka menoleh ke Levi.
            Nanda terpengarah karena dua lengan memeluknya dari belakang, begitu erat dan menariknya mundur perlahan ke sudut saat Zian, Cahyo dan Qututbergerak maju.
            “ Levi curang, beraninya ngumpet di belakang cewek.” Seru Zian.
            Levi tertawa begitu dekat di tengkuk Nanda, sehingga napasnya menyapu kulitnya. Saat Zian, Cahyo dan Qutut maju, Levi semakin menenggelamkan Nanda ke dalam pelukannya sama sekali tidak sadar, bahwa tindakannya itu enyebabkan jantung cewek yang ada di pelukannya bisa deg-degan.
            Nanda mengeluh dalam hati. “Ya sepeti ini yang bikin aku cepet mati!”


                                        BAGAIMANA KISAH GRANANDA SELANJUTNYA??
                LALU APA RENCANA TITAN CS UNTUK MENGHANCURKAN NANDA BERHASIL??
                                              SIMAK CERITA SELANJUTNYA !!!!
READ MORE - FIRST LOVE Eps.4 - Part 3

FIRST LOVE Eps.4 - Part 2

Tiga jam pertandingan selesai, Universitas Negeri Semarang telah memenangkan pertandingan futsal kali ini dan semuanya menerima kekalahan. Para pemain futsal mulai keluar dari GOR. Meskipun begitu, sudah lega rasanya pertandingan futsal berjalan lancar. Meskipun tanpa suporter yang ingin memberi dukungan.
            Sementara di luar, sudah rame marching band group Universitas Negeri Semarang sudah bersiap-siap sedikir memamerkan permainnya di jalan raya Bantul Yogyakarta. Ketika alunan musik mengentak, cewek-cewek itu mulai beraksi.
            Acara selanjutnya seharusnya atraksi marching band dari Universitas Gadjah Mada. Tapi seluruh anggota tim dan suporter itu tahu, Nanda, Syifa, Raina dan kelompok lain tidak akan tampil. Hanya Arif yang tahu bakal ada marching band lain pengganti. Namun dia sengaja tidak menunjukkan surat kaleng itu karena dia sendiri tidak yakin dengan kebenaran isinya. Sejak menerima surat itu, sampai kemarin malam, diam-diam Arif dan Raina melakukan investigasi Mahasiswa- mahasiswi dan hasilnya... Nihil! Sama sekali tidak ada terdium tanda-tanda adanya marching band  grouplain.
            Lima belas menit kemudian, marching band group Universitas Negeri Semarang mengakhiri penampilan mereka. Diiringi tepuk tangan penonton, kelima belas orang itu memberi hormat dan kembali bergabung dengan teman-teman satu Universitas mereka.
            Awan tinggi berubah senyap. Seluruh penonton terpaku di tempatnya masing-masing dengan tatapan lekat. Tapi hanya untuk beberapa saat, karena dua menit kemudian meledaklah gemuruh tawa, teriakan, suitan dan juga tepuk tangan yang membahana.
            Kebingungan, Universitas Gadjah Mada memandan ke segala arah. Termasuk Nanda, Syifa, Anika, Megha, Kimmy, Yakup, Baim dan beberapa teman sekelas, serta sebagian suporter UGM.
            Dengan tatapan mereka berpaling ke satu titik, seiring semakin membahana gemuruh suara dan tangan-tangan yang terjulur menunjuk ke satu arah. Ketika bola mata mereka membesar menatap tak yakin ke satu arah. Sosok tubuh dengan busana yang begitu pendek berwarna gold.
            Marching band  group Universitas Gadjah Mada.
            “ Apa! Bukannya nggak ada marching band.” Kata Bayu heran.” Tapi mayoret itu siapa, ya? Aku nggak pernah lihat cewek di kampus.”
            Tidak ada yang bisa menjawab. Arif dan Raina dua-duanya  yang  di beritahu lewat surat kaleng tentang kemunculan marching band  ternganga tak percaya. Tapi yang paling tahu sudah pasti Nanda dan Syifa sebelum mereka di keluarkan dari marching band group. Tapi mereka tidak berani buka mulut karena takut salah meskipun hampir yakin,  pasti Qutut. Penonton langsung heboh, berdesak-desakan malah banyak penonton di bagian belakang loncat-loncat.
            Begitu marching band  group itu lewat di depan mereka diiringi sebagian penonton di kiri dan kanan. Melihat di depan mereka, tubuh-tubuh yang di balut dengan busana minim dan superketat dengan gaya berjalan yang begitu menggoda. Meliuk-liuk seperti ular.
            Para marching band  itu di komandani Qutut, nama lengkapnya Qutut Pratama, anaknta Bapak Parmin juragan tanah di jamin Ayah-Mamak kalau sekarang anak mereka ganti kelamin. Jika mereka tahu, pasti Qutut langsung di gorok.
            Di sebelah kiri Qutut tampak Zian dan sebelah kanan Qutut tampak Cahyo, dan ini membuat Arif hampir gila. Ketiganya memberi salam  “ Muaahh!” Untuk kapten  tim futsal yang tampaknya seperti baru melihat setan.
            “ Hay, Baeeee!” teriak Zian menyapa sahabatnya dengan gaya centil.
            “ Siapa lo?! Aku nggak kenal. Jangan sembarangan panggil-panggil orang. Dengar kau?” Bentak Bayu.
            Penonton yang mendengar ocehan Bayu langsung tertawa. Apalagi waktu Zian mengibaskan rambut panjangnya lalu buang muka cemberut.
            “ Dasar cowok jahat.”
            Kelima belas marching band group itu melangkah penuh dengan percaya diri. Apalagi ketiga mayoretnya tidak risi walaupun memakai rok superminim. Dengan centil mereka melempar tongkat di tangannya sambil mengedip-ngedipkan mata. Bibir yang merah menyala begitu merekah, sibuk mengirimkan salam cuim jauh untuk para penonton yang terus mengikuti mereka dengan tatapan mata, suitan, suara tawa dan jeritan serta tepuk tangan. Yang menbuat penonton histeris dan tawa terpika-pikal ternyata bukan hanya buasana yang nyaris pas-pasan . Tapi tingkah kecowokannya  yang masih lengkap melekat di tubuhnya. Ada yang kumisan tipis, ada juga yang jenggotan. Ketika mengangkat tangannya untuk membalas lambaian para penonton. Seketika tampaklah bulu ketiak yang.. WOW.... Super lebat. Jangan membayangkan baunya, di jamin orang yang lagi koma bisa langsung ”  koitt”.
            Segala macam bujukan Titan cs sudah tidak mempan. Bahkan waktu Titan bersikeras memberi amplop-amplop itu, mereka langsung melempar amplop-amplop itu ke tanah. Para suporter langsung mengembalikan amplop yang sudah mereka terima.
            Arul, salah satu suporter Universitas Gadjah Mada, serentak menutup muka lalu mengintip dari sela jari. “ Apa itu marching band kampus kita? Astaghfirullah! Besok aku mau pindah kuliah. Cari Universitas laen.
            Dedi, yang punya nama lengkap Dedi Alamsyah dan sholatnya tidak pernah bolong, ngelus-elus dada dengan muka melas. “ Astaghfirullahalaziiim. Inilah salah satu tanda mau kiamat.”
            Kelima pasang mata, milik Arif dan ketiga teman timnya menatap bercahaya. Tidak yakin dengan besar dukungannya yang di berikan untuk mereka dan masih tidak percaya bagaimana semua ini bisa terjadi. Ketiga mayoret cowok dan groupnya berlari bergabung dengan Mahasiswa sekampusnya.
READ MORE - FIRST LOVE Eps.4 - Part 2