Ikhlas Kunci Utama Memaafkan

Dalam hitungan hari Bulan Suci Ramadhan akan berakhir. Umat Islam di dunia akan merayakan Hari Raya ‘Idul Fitri 1433 H. Di Hari Raya Idul Fitri pasti terekam pada benak kita kebahagiaan serta kemenangan. Karena telah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Hari Raya Idul Fitri tak lepas dari aktifitas pulang kampung yang banyak disebut “Mudik”. Ajang silaturahmi kepada sanak saudara dan kerabat yang lama tak bertemu. Harus kita ketahui Hari Raya Idul Fitri di Indonesia hampir 90% mereka umat muslim memakai sesuatu yang serba baru ,baju baru ,mukena baru ,sarung baru ,alas kaki baru ,sepeda baru ,mobil baru ,bahkan suami-istri baru (bagi yang baru saja menikah). Perlu dimaklumi sebab rotasi keuangan sangat besar dikala Hari Raya Idul Fitri tiba.

Makanan Khas Hari Raya

Di Hari Raya Idul Fitri Makanan Khas yang ditampilkan beragam. Terkhusus pada Hari Raya ditampilkan berbahan ketan, sebagai contoh : Kupat dan Lontong Opor Ayam.

Uang Hari Raya

Bagi orang tua atau orang dewasa tak lupa memberikan uang yang disebut THR untuk anak-anak atau kemenakan mereka dengan jumlah yang berfariasi. Ada beberapa daerah yang menggunakan cara ini. Maksud dan tujuan dari cara ini adalah bagi orang dewasa yang telah bekerja dan mendapat rejeki lebih, mereka ingin membagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang yang tidak mampu. Namun banyak anak-anak yang menyalah artikan karena belum ada bimbingan dari awal oleh orang tua . Mereka menganggap bahwa mereka meminta ‘maaf’ atau hendak bersilahturahmi , harapan besar agar mereka mendapat uang THR dari orang tua, saudara, sahabat, atau bahkan tetangga. Hal ini akan mempengaruhi kepribadian seorang anak.

Oleh sebab itu marilah kita membantu dalam pembenahan arti Idul Fitri yang sebenarnya.

Seperti yang sering kita jumpai, tradisi bermaaf-maafan sangat ‘kental’ sekali dengan Hari Raya ‘Idul Fitri. Dibalik kata ‘maaf’ seharusnya di imbangi dengan rasa ikhlas dari kata ‘maaf’ yang terucap.Keikhlasan seseorang dalam menerima dan memberikan sesuatu apalagi kata ‘maaf’ sangat luar biasa mustajabahnya. Mari kita simak cerita Baginda Agung Rasulullah SAW.

Besarnya Pahala Pemaaf
“Suatu saat ,ketika sedang duduk-duduk bersama para sahabat . Rasulullah tiba-tiba tersenyum lebar. Umar Ibn Khattab bertanya ,apa gerangan yang membuat beliau tersenyum? Kata Nabi ,beliau melihat dua orang umatnya sedang menghadap Allah. Yang seorang minta agar Allah mencabut pahala temannya ,karena dia telah berbuat salah menganiayai dirinya.

Ketika Allah menyatakan bahwa temannya itu tak punya pahala sama sekali, sipelapor lalu meminta agar dosa-dosanya dipikulkan kepada temannya yang penganiaya itu. Allah tidak menjawab permintaan itu ,Dia hanya menyuruh orang itu melihat ke atas. Disana ada sebuah kota dengan kehidupan yang serba nikmat. Ada tahta ,ada mahkota ,dan singgasana emas bertatahkan berlian yang kilau kemilau.

Orang itu lalu bertanya ,untuk Nabi atau orang suci manakah tempat semulia itu disediakan? Allah mengatakan semua itu untuk dia ,dengan gairah orang itu bertanya lagi ,dengan apa dia bisa mencapai tempat tersebut? Allah menjawab ‘Dengan MAAF yang bila engkau bisa berikan kepada temanmu itu’.”

Jadi ,itulah harga sebuah maaf yang sesungguhnya. Sebuah kata ‘maaf’ yang diimbangi dengan keikhlasan yang tinggi. Memang bukanlah hal yang mudah bagi semua umat manusia untuk meng-ikhlaskan sesuatu hal yang pernah menyakiti dirinya. Namun tak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya kita mampu melakukan itu.

Memaafkan

Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Pemaaf. Jika ada hambaNya yang memohon maaf atas perbuatan dosa yang selama ini dia kerjakan, niscahya Allah akan memaafkan hambanya itu. Seperti ayat 70 Al-Furqan yang berbunyi : “Kecuali orang yang telah taubat dan mengerjkan amal baik, maka kejahatan orang-orang itu diganti Allah dengan kebaikan. Dan Allah itu Pengampun lagi, Penyayang”. Jika masih ragu simaklah ayat 53 Surat Az-Zumar yang berbunyi : “Katakanlah! Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas kecelakaan dirinya sendiri. Janganlah kamu putus asa dari kasih sayang Allah . Sesungguhnya Allah mengampuni segenap dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Penyayang”.

Janganlah berhenti untuk berbuat amal saleh.

Allah SWT memang sungguh mulia.Tanpa balas budi, Dia memaafkan segala kesalahan hambaNya yang banyak berbuat dosa seperti kita semua.

Sebentar lagi Umat Islam akan merayakan Hari Raya ‘Idul Fitri. Dan kita semua akan lebih sering mendengar kalimat “Minal ‘Aidzin Wal Faizin” atau “Mohon Maaf Lahir Bathin”. Pastilah kita semua secara syariat memaafkannya, namun secara hakikatnya hanya Allah SWT yang tahu.

Namun, perlu kita renungkan. Apakah semua diantara kita mampu memaafkan semua kesalahan orang disekeliling kita yang pernah menghina, menganiaya, mendzolimi, memfitnah, membohongi kita selama ini?

Kita hanyalah hamba Allah yang penuh dengan “luput (kesalahan)” ataupun dosa dan tidak ada yang sempurna didunia ini kecuali Allah SWT. Maka ,marilah kita bersama-sama memaafkan kesalahan saudara-saudari, kerabat, teman, atau keluarga beserta sahabat, dari hati yang paling dalam.



Tidak ada komentar: